Setiap pohon yang kita lindungi membawa manfaat bagi iklim, keanekaragaman hayati, dan kehidupan manusia untuk generasi selanjutnya.
Menjaga dan Memulihkan Hutan untuk Masa Depan
Menjaga dan Memulihkan Hutan untuk Masa Depan
Setiap pohon yang kita lindungi membawa manfaat bagi iklim, keanekaragaman hayati, dan kehidupan manusia untuk generasi selanjutnya.
Koridor Sanggala
Menjaga Hutan
dan Kehidupan
Proyek Koridor Sanggala adalah inisiatif konservasi dan restorasi hutan berbasis masyarakat yang bertujuan mencegah rencana penebangan di lebih dari 16.285 hektar Hutan Hujan Dataran Rendah Kalimantan, termasuk 6.976 hektar area restorasi. Berdekatan dengan Cagar Alam Gunung Niut, area proyek ini menjadi habitat penting bagi 59 spesies yang terancam punah secara global, termasuk Lutung, Trenggiling, dan Macan Dahan, yang sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan harus dilindungi.

Menjaga Keutuhan
Hutan Kalimantan
Koridor Sanggala terletak di Kabupaten Sanggau dan Landak, Kalimantan Barat, berbatasan langsung dengan Cagar Alam Gunung Nyiut Penrissen.
Lokasi proyek yang berdekatan dengan Cagar Alam Gunung Niut menjadikan area ini sebagai koridor penting bagi pergerakan satwa liar, memungkinkan regenerasi ekosistem yang lebih luas dan menghubungkan habitat yang sebelumnya terfragmentasi.

Membuat Bumi
Lebih Baik
Proyek Sanggala berkontribusi langsung dalam penyerapan karbon dengan mencegah deforestasi dan merestorasi ekosistem hutan yang diproyeksikan berdampak mengurangi emisi hingga 8,8 juta tCO2e selama masa proyek.
Perkiraan bersih penyerapan karbon dari kegiatan restorasi hutan adalah 3,6 juta tCO2e dan pengurangan emisi karbon dari kegiatan pencegahan deforestasi diperkirakan sebesar 5,2 juta tCO2e.

Komunitas yang Hidup
Bersama Hutan
Masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari Proyek Sanggala. Koridor Sanggala mencakup 10 desa di Kabupaten Sanggau dan Landak, Kalimantan Barat, yang dihuni oleh berbagai komunitas adat.
Mayoritas penduduk berasal dari enam sub-suku Dayak: Belangin, Obi Nengeuh, Golik, Keremai, Paus, dan Punti.

Habitat Penting untuk
Flora dan Fauna
Area Proyek yang terletak di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak ini merupakan rumah bagi 274 spesies fauna, termasuk 44 mamalia, 63 burung, dan 12 reptil serta amfibi. Di antaranya, 59 spesies terancam punah.
Selain itu, kawasan ini juga melindungi ratusan spesies tumbuhan yang memiliki nilai ekologis dan ekonomi tinggi.

Koridor Sanggala
Menjaga Hutan
dan Kehidupan
Proyek Koridor Sanggala adalah inisiatif konservasi dan restorasi hutan berbasis masyarakat yang bertujuan mencegah rencana penebangan di lebih dari 16.285 hektar Hutan Hujan Dataran Rendah Kalimantan, termasuk 6.976 hektar area restorasi. Berdekatan dengan Cagar Alam Gunung Niut, area proyek ini menjadi habitat penting bagi 59 spesies yang terancam punah secara global, termasuk Lutung, Trenggiling, dan Macan Dahan, yang sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan harus dilindungi.

Menjaga Keutuhan
Hutan Kalimantan
Koridor Sanggala terletak di Kabupaten Sanggau dan Landak, Kalimantan Barat, berbatasan langsung dengan Cagar Alam Gunung Nyiut Penrissen.
Lokasi proyek yang berdekatan dengan Cagar Alam Gunung Niut menjadikan area ini sebagai koridor penting bagi pergerakan satwa liar, memungkinkan regenerasi ekosistem yang lebih luas dan menghubungkan habitat yang sebelumnya terfragmentasi.

Membuat Bumi
Lebih Baik
Proyek Sanggala berkontribusi langsung dalam penyerapan karbon dengan mencegah deforestasi dan merestorasi ekosistem hutan yang diproyeksikan berdampak mengurangi emisi hingga 8,8 juta tCO2e selama masa proyek.
Perkiraan bersih penyerapan karbon dari kegiatan restorasi hutan adalah 3,6 juta tCO2e dan pengurangan emisi karbon dari kegiatan pencegahan deforestasi diperkirakan sebesar 5,2 juta tCO2e.

Komunitas yang Hidup
Bersama Hutan
Masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari Proyek Sanggala. Koridor Sanggala mencakup 10 desa di Kabupaten Sanggau dan Landak, Kalimantan Barat, yang dihuni oleh berbagai komunitas adat.
Mayoritas penduduk berasal dari enam sub-suku Dayak: Belangin, Obi Nengeuh, Golik, Keremai, Paus, dan Punti.

Habitat Penting untuk
Flora dan Fauna
Area Proyek yang terletak di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak ini merupakan rumah bagi 274 spesies fauna, termasuk 44 mamalia, 63 burung, dan 12 reptil serta amfibi. Di antaranya, 59 spesies terancam punah.
Selain itu, kawasan ini juga melindungi ratusan spesies tumbuhan yang memiliki nilai ekologis dan ekonomi tinggi.

Kegiatan Kami
Menjaga Hutan,
Melindungi Kehidupan
Kami menjaga hutan tetap utuh dengan patroli hutan, patroli api, pemantauan satwa, dan perlindungan habitat.
Bersama komunitas lokal, kami mencegah perburuan liar ilegal dan memastikan satwa langka tetap memiliki rumah. Karena melindungi hutan berarti juga melindungi kehidupan di dalamnya.
Hutan yang lestari menyediakan berbagai jasa ekosistem yang penting bagi kehidupan. Hutan menjaga ketersediaan air bersih, menyaring polusi udara, mencegah banjir dan erosi, serta menjadi sumber keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat tradisional. Selain itu, hutan juga menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan dari hasil hutan bukan kayu.

Mengembalikan
Kehidupan ke Hutan
Kami menjaga hutan tetap utuh dengan patroli hutan, patroli api, pemantauan satwa, dan perlindungan habitat.
Bersama komunitas lokal, kami mencegah perburuan liar ilegal dan memastikan satwa langka tetap memiliki rumah. Karena melindungi hutan berarti juga melindungi kehidupan di dalamnya.
Hutan yang lestari menyediakan berbagai jasa ekosistem yang penting bagi kehidupan. Hutan menjaga ketersediaan air bersih, menyaring polusi udara, mencegah banjir dan erosi, serta menjadi sumber keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat tradisional. Selain itu, hutan juga menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan dari hasil hutan bukan kayu.

Berkolaborasi untuk
Kelestarian dan Kesejahteraan
Kami berkembang bersama komunitas dengan memberdayakan ekonomi, menghadirkan air bersih, mendukung pendidikan, dan meningkatkan akses kesehatan.
Melalui agroforestri dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, masyarakat dapat menjaga kelestarian alam sambil sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Menjaga Keanekaragaman
Hayati untuk Masa Depan
Kami melindungi keanekaragaman hayati dengan menjaga habitat, memantau penyebaran tanaman invasif, memantau satwa, memberikan pendidikan tentang pentingnya biodiversitas, dan restorasi ekosistem.
Biodiversitas membantu menjaga keseimbangan alam. Tanaman dengan keragaman genetik lebih besar cenderung lebih mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, penyakit, dan serangan hama.
Kehilangan keanekaragaman hayati dapat menyebabkan ketergantungan pada sedikit jenis tanaman atau hewan, meningkatkan risiko kelaparan dan malnutrisi.
Kekayaan hutan memiliki potensi untuk mengandung senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan.
Biodiversitas seringkali memiliki nilai budaya dan spiritual bagi komunitas lokal.

Kegiatan Kami

Menjaga Hutan,
Melindungi Kehidupan
Kami menjaga hutan tetap utuh dengan patroli hutan, patroli api, pemantauan satwa, dan perlindungan habitat.
Bersama komunitas lokal, kami mencegah perburuan liar ilegal dan memastikan satwa langka tetap memiliki rumah. Karena melindungi hutan berarti juga melindungi kehidupan di dalamnya.
Hutan yang lestari menyediakan berbagai jasa ekosistem yang penting bagi kehidupan. Hutan menjaga ketersediaan air bersih, menyaring polusi udara, mencegah banjir dan erosi, serta menjadi sumber keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat tradisional. Selain itu, hutan juga menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan dari hasil hutan bukan kayu.

Mengembalikan
Kehidupan ke Hutan
Kami menjaga hutan tetap utuh dengan patroli hutan, patroli api, pemantauan satwa, dan perlindungan habitat.
Bersama komunitas lokal, kami mencegah perburuan liar ilegal dan memastikan satwa langka tetap memiliki rumah. Karena melindungi hutan berarti juga melindungi kehidupan di dalamnya.
Hutan yang lestari menyediakan berbagai jasa ekosistem yang penting bagi kehidupan. Hutan menjaga ketersediaan air bersih, menyaring polusi udara, mencegah banjir dan erosi, serta menjadi sumber keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat tradisional. Selain itu, hutan juga menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan dari hasil hutan bukan kayu.

Berkolaborasi untuk
Kelestarian dan Kesejahteraan
Kami berkembang bersama komunitas dengan memberdayakan ekonomi, menghadirkan air bersih, mendukung pendidikan, dan meningkatkan akses kesehatan.
Melalui agroforestri dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, masyarakat dapat menjaga kelestarian alam sambil sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Menjaga Keanekaragaman
Hayati untuk Masa Depan
Kami melindungi keanekaragaman hayati dengan menjaga habitat, memantau penyebaran tanaman invasif, memantau satwa, memberikan pendidikan tentang pentingnya biodiversitas, dan restorasi ekosistem.
Biodiversitas membantu menjaga keseimbangan alam. Tanaman dengan keragaman genetik lebih besar cenderung lebih mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, penyakit, dan serangan hama.
Kehilangan keanekaragaman hayati dapat menyebabkan ketergantungan pada sedikit jenis tanaman atau hewan, meningkatkan risiko kelaparan dan malnutrisi.
Kekayaan hutan memiliki potensi untuk mengandung senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan.
Biodiversitas seringkali memiliki nilai budaya dan spiritual bagi komunitas lokal.
Artikel Terbaru
Hubungi Kami
Mari Lestarikan Hutan
Bersama Kami!
Kami percaya kolaborasi adalah kunci dalam menjaga kelestarian alam. Jika Anda ingin bermitra atau mendukung proyek ini dan memberikan masukan, kami siap bekerja sama dan berdiskusi.
Jangan ragu menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut. Bersama, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar!

Hubungi Kami
Mari Lestarikan Hutan
Bersama Kami!
Kami percaya kolaborasi adalah kunci dalam menjaga kelestarian alam. Jika Anda ingin bermitra atau mendukung proyek ini dan memberikan masukan, kami siap bekerja sama dan berdiskusi.
Jangan ragu menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut. Bersama, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar!
